Teknologi

Pemdes Lipursari Wonosobo Pelopori Desa Cinta Statistik

WONOSOBO, detakjateng.com –  Pemerintah Desa Lipursari, Kecamatan Leksono, Wonosobo mempelopori program Desa Cinta Statistik (Cantik) demi meningkatkan kualitas dan akurasi data kependudukan dan potensi kewilayahan mereka. Keseriusan itu ditandai dengan mempersiapkan program, setelah menyelesaikan tahap pertama berupa bimbingan teknis penyusunan tabel dasar direktori statistik.

Kepala Desa Lipursari, Wagiman menyebutkan, pihak desa langsung bergerak menyiapkan 10 petugas pendataan yang terdiri dari sejumlah unsur seperti Kader TP PKK Desa, Kader Kesehatan hingga unsur perangkat desa setempat. Ke 10 petugas telah menjalani bimbingan tahap kedua, yaitu menerima materi pelatihan dari BPS Wonosobo untuk Penyusunan Direktori Data Desa (PDDD) di aula Balai Desa Lipursari.

Ketika ditemui di sela pelatihan, Wagiman menjelaskan keseriusan dalam PDDD tak lepas dari keinginan untuk memajukan desa dengan mengandalkan data-data akurat. “Awalnya karena kami ingin agar data warga dan keluarga beserta dengan potensi Desa Lipursari ini dapat diakses dengan mudah ketika kami hendak menggunakannya sebagai dasar perencanaan program pembangunan melalui musyawarah desa (Musdes),” jelas Wagiman.

Menurut dia, sulitnya mendapatkan data-data akurat dan aktual itulah yang kemudian mendorongnya untuk berkoordinasi dengan BPS Kabupaten Wonosobo. Kemudian justru mendapatkan respon sangat positif, yaitu adanya program Desa Cantik. Bak gayung bersambut, pihak desa disebut Wagiman lantas menggandeng BPS Wonosobo dan menjalani tahapan yang ditentukan demi suksesnya program Desa Cinta Statistik tersebut.

Seluruh elemen desa, diakui Wagiman antusias dalam menerima bimbingan teknis dari BPS dan sampai berlanjut pada tahap kedua yaitu pelatihan PDDD. Ia berharap, setelah menerima materi-materi dalam pelatihan selama sehari itu, para petugas benar-benar siap terjun di lapangan untuk pendataan secara maraton di masing-masing wilayah tugas. “Kami membagi petugas per RW 2 orang, sehingga dengan 5 RW dibutuhkan 10 personel yang dipilih dengan dasar penguasaan wilayah kerja masing-masing,” tandasnya.

Targetnya, selama sebulan kedepan tugas pendataan seperti yang ada di dalam tabel formulir direktori data desa dapat diselesaikan. Keseriusan dan antusiasme Pemdes Lipursari untuk mewujudkan Desa Cantik mendapat apresiasi dari Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Wonosobo, Widhi Pranowo.

Di sela menyampaikan materi pelatihan, Widhi menyebut ada setidaknya 15 Desa di Kabupaten Wonosobo yang telah menerima Bimbingan Teknis Tahap pertama Desa Cantik. “Desa Lipursari ini karena semangat dan antusiasmenya justru menjadi yang pertama di Wonosobo, mendapatkan pelatihan PDDD meski Tahap pertama Bimtek kemarin merupakan yang paling akhir,” ungkapnya.

Dengan adanya keseriusan dan antusiasme itu, Widhi mengaku optimis Desa Cantik Lipursari bakal mampu menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Wonosobo. Imbas positif dari akurasi dan termutakhirkannya data-data pokok desa, menurut Widhi adalah nantinya setiap perencanaan pembangunan desa akan menjadi lebih tepat sasaran. (Muhammad Abdul Rohman/Pt)

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 3 =

Back to top button