
BANJARNEGARA, detakjateng.com – Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Wabah ini telah memukul sendi-sendi perekonomian masyarakat. Namun di sisi lain, ternyata memberi berkah bagi para pedagang masker. Sebab barang satu ini, kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, sebagai upaya untuk menjaga diri agar tak terpapar virus corona itu. Apalagi sekarang aparat tengah gencar melakukan razia masker.
Masker bermotif kini lebih diminati masyarakat. Seperti masker motif bunga yang banyak dicari. Menurut Ratna (37), salah seorang penjual masker di kota Banjarnegara, masker bermotif kini lebih diminati terutama oleh kaum wanita dan remaja putri.
“Masker motif seperti batik dan bunga-bunga, mungkin lebih berkesan family dan feminim,” kata Ratna ketika ditemui di ajang car free day, di alun-alun Banjarnegara, Minggu (13/9/2020). Pemkab Banjarnegara memang telah mengaktifkan kembali kegiatan mingguan itu setelah vacum selama pandemi covid-19. Tapi CFD sekarang diselenggarakan dengan protokol kesehatan. Pedagang pun dibatasi.
Ia mengaku, dalam sehari ia mampu menjual hingga 20 buah masker motif. Harga jualnya bervariasi, dari harga Rp. 6.000 hingga Rp10.000. Untuk stok barang ia mendapat supply dari distributor, home industri atau memilihnya sendiri di butik langganannya. Penjualannya langsung, dan bisa sistem cash on delivery (COD).
“Banyak yang beli masker bermotif yang saya jual ini. Masker bisa saya antar ke pemesan sekalian mengantar barang lain,” kata wanita yang juga menjadi reseller aneka produk ini.
Pengrajin masker dari Jatilawang, Banyumas, Ali Masngud, membenarkan fenomena masker bermotif cantik tersebut. Produsen masker motif dengan brand “Al Husna” itu mengatakan, masker motif produksinya cukup diminati, dibuktikan dengan pesanan yang semakin meningkat.
Bersama istrinya, Hidayatul Jannah, dia menekuni usaha ini sejak awal pandemi. Masker produknya antara lain Scuba Cantel Telinga (3 lapis), Scuba Hijab (3 lapis) dan Kotak (2 lapis). Untuk motif antara lain : polos all warna, bunga, batik, umum, dan lainnya. Dari motif ini, batik dan bunga paling diminati.
“Untuk warna kami upayakan bisa mencukupi permintaan pemesan. Harganya cukup bersaing. Ada harga umum, ada harga reseller atau kulakan. Harga sesuai masing-masing model, jenis dan bahan,” terangnya.
Bahan dari masker motif ini adalah katun rayon, katun Jepang, walfish, maksmara, molycrap, polycrap, brokat, batik katun, dan lainnya.
Masker “Al Husna” sudah lama masuk pasar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Bahkan mulai ekspansi ke wilayah Tangerang, Jakarta dan Bekasi melalui jejaring sosial dan promosi keluarga.
Menurut Mini (35), guru TK di Banjarnegara, masker motif lebih nyaman dipakai, dan tetap serasi dipadupadankan dengan hijab bahkan baju kerja.
“Saya suka motif bunga dan batik. Bahannya lebih tebal dan sejuk, juga bisa dipakai berulang kali dengan cara mencucinya,” ujarnya. (Muji Prasetyo/Pt)