Pemerintahan

Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Diajak Bantu Tekan Penyebaran Covid-19

WONOSOBO, detakjateng.com – Kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo secara kumulatif telah mencapai 487 kasus dengan delapan warga di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kondisi itu menjadi keprihatinan bersama, terlebih Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Dari itu berbagai upaya dilakukan guna menekan angka kasus penyebaran virus Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo, Eko Suryantoro mengungkapkan pemerintah berupaya menggandeng kalangan pemuka agama dan tokoh masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Wonosobo. “Ini merupakan ikhtiar bersama demi menekan penambahan kasus Covid-19 di Wonosobo,” ujarnya.

Menurutnya secara kumulatif, kasus virus menular tersebut telah menginfeksi sebanyak 474 orang, dengan tujuh di antaranya meninggal dunia. Keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 akan lebih efektif, mengingat kondisi sosial kultural warga di wilayah Wonosobo masih sangat dekat dengan para alim ulama.

Atas kondisi itu, pemerintah juga telah menerbitkan maklumat bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, dan pemulasaraan jenazah di masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo. Selain itu, upaya dialogis juga dikedepankan, salah satunya dengan menggandeng para pemuka agama dan tokoh publik untuk duduk bersama.

“Ini untuk membahas langkah-langkah strategis agar warga masyarakat lebih sadar dengan pentingnya protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19,” bebernya usai diskusi bersama unsur Pemerintah Kabupaten, Kementerian Agama, MUI, Nadhatul Ulama, Muhamadiyah, Rifaiyah, Persatuan Gereja, dan Paguyuban Radio se-Wonosobo yang digelar di Ruang Rapat Utama Dinas Kominfo, Rabu (23/09/2020).

Dalam kesempatan itu, para Toga maupun Tomas bersepakat untuk mendukung gerakan pencegahan Covid-19, salah satunya dengan upaya syiar keagamaan. “Pada intinya kami berupaya untuk mengajak seluruh pihak, termasuk di dalamnya pemuka agama dan tokoh masyarakat agar turut berpartisipasi aktif dalam mencegah penyebaran virus Corona melalui syiar-syiar keagamaan di lingkungan masing-masing,” tutur Eko.

Eko berharap, dari rembug bersama tersebut, sejumlah usulan dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat dan perwakilan radio akan sangat membantu pemerintah dalam upaya penyebarluasan edukasi kepada publik terkait ketaatan protokol kesehatan. “Seluruhnya menyampaikan ide-ide positif yang membangun, di antaranya adalah mereka siap untuk memberikan imbauan melalui radio, baik dalam format sosialisasi maupun talkshow tematik,” terangnya.

Dari kesepakatan tersebut, Eko mengaku optimis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar lebih taat terhadap aturan pemerintah terkait protokol kesehatan semakin terarah. Diharapkan, upaya untuk memutus mata rantai penularan virus yang telah merenggut nyawa lebih dari 975 ribu manusia di seluruh dunia itu bakal tuntas lebih cepat. (Muhammad Abdul Rohman/Pt)

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 + thirteen =

Back to top button