Pendidikan Dan Budaya

Usir Kejenuhan Belajar Daring, Relawan Rumah Zakat Beri Bimbel Gratis

SALATIGA,detakjateng.com. Bukan tidak mungkin, belajar secara daring selama tujuh bulan berturut-turut dimasa pandemi Covid-19 membuat anak bosan. Dengan alasan itu juga, Dwi Pujiyanto, sosok relawan dari Rumah Zakat Salatiga mencoba memberikan satu hal yang berbeda.

Menempatkan prinsip ‘melayani sepenuh hati’, Dwi Pujiyanto memberikan bimbingan belajar (Bimbel) secara gratis dari satu ‘kampung’ ke kampung lainnya di Kota Salatiga. “Saya terinspirasi kebosanan anak-anak saat harus belajar secara daring berbulan-bulan. Memberikan anak-anak bimbel khususnya bahasa Inggris,” kata Dwi Pujiyanto kepada wartawan disela-sela kunjungannya ke kampung di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Sabtu (19/9) petang.

Dijadwalkan secara berkala Dwi terlihat sabar membagi ilmu yang ia miliki kepada siswa rata-rata sekolah dasar (SD) dan SMP. Dalam seminggu, setidaknya ia sekali memberikan bimbel. Tak jarang Dwi mendatangi langsung anak-anak dalam kelompok kecil. “Saya upayakan rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu seperti sekarang ini di Masjid Al-Muttaqin mulai pukul 15.30-16.30 WIB. Tapi terkadang juga keliling ke masjid lain di Salatiga,” ujarnya.

Tak hanya Bahasa Inggris. Dwi juga menyelipkan bacaan Alquran atau surat-surat pendek bagi anak-anak muslim. Seperti halnya yang ia lakukan di salah satu Masjid Al-Muttaqin Warak RT 01 RW 06, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak,  pembelajaran dimulai dengan bimbingan menunaikan shalat asar berjamaah.

Dwi memiliki alasan sendiri mengapa harus bahasa Inggris. Karena bagi sebagian besar orang tua cukup memiliki kendala saat harus menjadi guru private bagi anak belajar di rumah. “Tidak semua orang tua bisa mengajari Bahasa Inggris ke anak-anaknya. Itu memotivasi saya. Apabila, rata-rata mereka jenuh dengan pembelajaran jarak jauh. Ditambah lagi, tidak semua orang tua bisa mengajari pelajaran Bahasa Inggris kepada anak-anaknya,” tandasnya.

Ditengah bimbel, tak jarang Dwi membagikan buku-buku bacaan hasil dari para donatur atau APD secara gratis kepada anak-anak ini didiknya. Para wali siswa bimbel yang anaknya ambil bagian dalam kegiatan Dwi, seperti mendapat angin segar disaat merajut makna menabur asa bagi siswa yang berbulan-bulan menelan kebosanan belajar dengan hanya menatap layar smartphone.

“Rata-rata para orang tua mengaku bersyukur anak mereka bisa ikut belajar bahasa Inggris dengan Rumah Zakat ini. Anak-anak saya juga,” ucap Rusmanto Ketua RT 01 RW 06, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Dengan pembelajaran daring yang terkadang membosankan, diakui Rusmanto adanya bimbel Rumah Zakat Salatiga sangat positif karena anak-anak menemukan hal yang baru disaat belum diizinkannya kegiatan belajar mengajar /KBM dengan tatap muka.

Salah seorang siswa SD Anisa (11), peserta bimbel keliling yang dilakukan Dwi Pujiyanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya giat yang rutin ia ikuti tiap akhir pekan itu. “Lama tidak bertemu guru dan temen-temen, jadi senang bisa belajar langsung. Menghilangkan kejenuhan,” ungkap Anisa (Cattleya/AN).


Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + twenty =

Back to top button