Pendidikan Dan Budaya

PGSD UKSW Raih Akreditasi A

SALATIGA, detakjateng.com.
Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil meraih akreditasi A. Dengan raihan ini, UKSW berencana membuka jenjang strata-2  pendidikan dasar.

Ketua Program studi PGSD Dr. Mawardi, M.Pd mengatakan, akreditasi didapatkan setelah proses asesmen lapangan daring (ALD) atau visitasi online yang diadakan pada 25 dan 26 September lalu.

“Raihan akreditasi A ini merupakan perjalanan panjang prodi yang dipimpinnya. Kami bersyukur dan lega kepada Tuhan karena berhasil meraih akreditasi A, terlebih dalam situasi seperti sekarang ini,” kata Ketua Program studi PGSD Dr. Mawardi, M.Pd kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/10).

Ia menerangkan, proses reakreditasi sudah sejak tahun 2019. Namun karena ada perubahan peraturan ditambah adanya pandemi baru dinilai pada akhir September lalu.

Dan sejak awal pengajuan proses reakreditasi, prodinya sudah menargetkan untuk mendapatkan nilai A. Ketika target tersebut terpenuhi tidak lantas membuat program studi yang tergabung dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini puas diri.

“Jerih payah kami selama ini tidak sia-sia karena akhirnya kami mendapatkan hasil reakreditasi A. Tentunya hal juga tidak lepas dari dukungan pihak fakultas dan juga universitas,” terangnya.

Target selanjutnya, ungkap dia, target tahun 2022 menjadi program studi PGSD yang kompetitif dalam menghasilkan guru SD yang kompeten sesuai tuntutan pembelajaran abad 21 berdasarkan nilai-nilai kekristenan.

Ia menandaskan, hasil akreditasi ini memacu memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada mahasiswa dan juga stakeholder.

Diakui Dr. Mawardi tantangan untuk menghasilkan profil guru yang mampu bersaing saat ini tidak mudah. Prodi yang dipimpinnya mempunyai beberapa program untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompetitif tetapi juga berkarakter.

“Kami punya program Bachelor of International Primary Education atau BIPE yang dirancang untuk menghasilkan guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengajar di sekolah dasar di Indonesia, maupun di sekolah bilingual atau internasional. Selain itu mahasiswa kami juga diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler pramuka dan juga ada hari khusus untuk mengenakan batik. Dari ekstrakulikuler tersebut banyak nilai dan juga soft skill yang bermanfaat bagi lulusan kami untuk menjadi guru seperti kedisiplinan,” terang Dr. Mawardi (Cattleya/AN).

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × four =

Back to top button