SEMARANG, detakjateng- Kabag Umum Lembaga Layanan Pendidikan Dikti (LLDikti) Wilayah VI, Sumarno SE MSi mengatakan fenomena yang mengemuka di era Revolusi Industri Four Point Zero (4.0) revolusi industri 4.0 atau yang disebut era digital telah ditandai oleh aktivitas manufaktur terintegrasi melalui jaringan penggunaan teknologi big data secara massif.
‘’Dalam konteks inilah berbagai macam aktivitas perekonomian dunia ditopang oleh piranti internet dan dunia digital, sebagai wahana interaksi dan transaksi untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam komunikasi antar umat,’’ jelasnya, Sabtu (28/11/2020), saat menghadiri seminar yang digelar STIEPARI Semarang.
Menurutnya, namun demikian, pada era 4.0 juga memunculkan tantangan. ‘’Dimana sebagaimana saat ini kita rasakan, yakni telah hilangnya beberapa jenis pekerjaan yang disebabkan oleh otomatisasi. Tentu ini merupakan tantangan yang berat bagi kita, terlebih kita juga tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada 5 hingga 10 tahun yang akan datang,’’ jelasnya.
Melihat hal itu, menurutnya, dunia pendidikan tinggi di tanah air perlu melakukan upaya antisipasi melalui perubahan kurikulum pendidikan, mengaplikasikan program pelatihan berupa magang di dunia industri, melakukan perubahan skema sertifikasi dan transformasi modal sumber daya manusia.
Sebagaimana diketahui, menurutnya, PTS di Jawa Tengah saat ini yang lembaganya telah terakreditasi A sebanyak 5 PTS yang kesemuannya berbentuk Universitas yang masih menggunakan instrumen 7 standar.
Sedangkan yang menggunakan 9 kriteria belum satupun PTS di Jateng yang terakreditasi Unggul. ‘’Oleh karena itu, kami mendukung agar seluruh PTS di Jateng berlomba menjadikan institusinya Unggul,’’ jelasnya. (hadjar/an)
