
PURWOREJO, detakjateng-Memasuki tahun 2021 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Purworejo sudah mulai mempersiapakan berbagai anggaran yang dikelolanya untuk berbagai kegiatan, seperti pembangunan infrastruktur.
Adapun kegiatan infrastruktur meliputi pekerjaan jalan, pekerjaan jembatan, pekerjaan gedung-gedung negara, pekerjaan DI/Irigasi, pekerjaan trotoar dan drainase kota, dan pekerjaan jalan poros desa.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo Suranto, menjelaskan untuk pekerjaan infrastruktur menggunakan sumber dana dari APBD kabupaten, DAK penugasan, DAK reguler, dan APBD Provinsi
“Untuk anggaran pembangunan infrastruktur tahun 2021 kita telah menganggarkan sebesar Rp 149 milyar,” jelas Ranto,Rabu (20/01/21).
Selain itu, jelas Ranto, ada penanganan gedung-gedung negara, yang akan dibangun, ada sekitar 7 gedung dengan total anggaran mencapai Rp 18,2 miliar.
“Adapun yang dibangun, yakni lanjutan pembangunan gedung Disdikpora, pembangunan gedung Kelurahan Kedungsari, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Kledung Kradenan, dan pembangunan Polsek Purwodadi,” jelas Ranto.
Sementara ucap Ranto, untuk pekerjaan DI (daerah irigasi) bidang sumberdaya air, ada 13 yang dikerjakan, seperti rehab jaringan irigasi di DI Mranti, DI Tuk Gunting, DI Krasak – Tegalduren, DI Jrakah, DI Penungkulan, DI Tridadi, DI Bengkal, DI Somorejo, DI Pamriyan.
Juga pemeliharaan berkala jaringan pada DI kebangsan – DI Kalisemo, DI Watubelah – DI Ngaglik II, DI Plipiran, DI Tumbakanyar – DI Jambean – DI Sileteh.
“Untuk pekerjaan DI sumber dananya dari DAK penugasan dan APBD kabupaten, dengan total anggaran Rp 21,6 miliar,” ucap Ranto.
Sementara untuk penanganan drainase, jelas Ranto, ada kegiatan rehabilitasi drainase di jalan Mardi Utomo, Kutoarjo, menggunakan anggaran dari APBD kabupaten sebesar Rp 2,5 milyar.
Lanjut Ranto, juga ada ada penanganan jalan poros desa di 7 ruas titik, diantaranya Kecamatan Kemiri 4 titik, Kutoarjo 1 titik, Bener 1 titik, dan Kaligesing 1 titik.
“Penanganan jalan poros desa, kami menggunakan anggaran dari APBD melalui kegiatan aspirasi DPRD. Untuk satu titik anggarannya Rp 710 juta, untuk penanganan jalan dengan panjang 500 meter, lebar 3 meter, dan tebal 12-15 cm. Total anggaran mencapai Rp 4,9 milyar,” ungkap Ranto.
Ranto mengatakan, selain itu, juga ada 19 ruas jalan yang akan direkonstruksi, pemeliharaan berkala, dan peningkatan jalan, 19 ruas jalan ini, adalah jalan Popongan – Banyuurip, Krendetan – Somorejo, Kalijambe – Cacaban Lor, Krandegan – Jatingarang, Karangrejo – Ngaran, Semawung – Semawung Daleman, Tamansari.
Jalan Sidomulyo, Sruwoh – Suren.
Karangduwur – Winong, Seren – Winong, Ngemplak – Tlogosono, Gebang – Tlogosono, Kaliboto – Guntur, Kemiri – Pakisarum, Kalirejo – Hargorojo, Durensari – Batas DIY, Pituruh – Megulung, Kemiri – Pituruh dan pemeliharaan berkala jalan Tentara Pelajar.
“Untuk rekronstruksi dan pemeliharaan 19 ruas jalan, kami gunakan dari berbagai anggaran, seperti dari dana DAK reguler 2 ruas jalan, DAK penugasan satu ruas jalan, dari APBD provinsi 5 ruas jalan dan sisanya dari APBD kabupaten,” terang Ranto.
Diluar kegiatan tersebut, jelas Ranto, ada pemeliharaan jalan se Kabupaten Purworejo yang tidak tertangani dengan rehabilitasi peningkatan maupun rekonstruksi, dengan pemeliharaan rutin. Total anggaran untuk kegiatan ini mencapai Rp 16 miliar.
Selain jalan kata Ranto, juga ada empat pekerjaan jembatan. Dengan total biaya penanganan/ penggantian jembatan ini mencapai Rp 15,5 miliar. Empat jembatan tersebut, satu jembatan dari Bankeu Propinsi, yakni jembatan Sedayu 3 (ruas jalan Banyuasin-Pagerharjo), dan tiga lainnya dari APBD, yakni jembatan Palpitu (ruas jalan Jekerto – Donorejo), jembatan Tunggulrejo (ruas jalan Grabag – Wunut), dan jembatan Hargorojo (ruas jalan Bagelen – Hargorojo).
Sementara itu, terang Suranto. untuk melaksanakan kegiatan dari bantuan keuangan provinsi tahun 2020 yang sudah proses lelang tetapi belum dilaksanakan. Sesuai Pergub no 35 tahun 2020, untuk pelaksanakaan fisiknya di kerjakan tahun 2021, meliput dua ruas jalan, yaitu jalan Karangduwur- Winong dan peningkatan jalan Durensari-batas Jogja, dengan total anggaran untuk mencapai Rp 86,1 miliar.
“Semoga apa yang sudah dianggarkan ini berjalan sesuai rencana dan tidak terjadi refocusing anggaran kembali akibat pandemi seperti tahun 2020,” pungkas Ranto.(Mono-tie)