Wisata Dan Kuliner

Ngabuburit di Gili Lori, Selfie di Replika Jerami yang Instagrammable

BANJARNEGARA, detakjateng  – Bagi masyarakat dan kawula muda yang hobi ngabuburit, berselfi ria sembari menanti buka puasa dengan kuliner khas, ada tempat baru yang wajib dikunjungi. Rest Area “Gili Lori” Desa Blambangan persisnya di Kampung Kuwondogiri ini, merupakan spot wisata keluarga yang asyik dan unik. Apalagi mulai 25 April hingga 23 Mei 2021, di area petanian ini sedang digelar instalasi seni jerami “Dolanan Damen”, hasil kreasi Pokmas D’Kuwondogiri Desa Blambangan.

Dengan aneka bentuk dan karakter replika yang menawan sebagai spot selfie yang instagramable, membuat pengunjung betah berlama-lama di sana,  berselfie ria sambil ngabuburit bersama keluarga dan sahabat. Rest area Gili Lori buka dari jam tiga sore sampai jam tujuh malam, selama bulan Ramadhan.

“Tempatnya yang asyik, sebanding dengan menu buka puasa yang nikmat dan hanya mengeluarkan donasi karya instalasi seiklashnya,” kata Yanti, dari Banjarmangu yang berkunjung dengan teman-temannya di Gili Lori, Rabu (28/4/2021).

Rest area ini baru saja diresmikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Banjarnegara, Drs, Agung Yusianto, M.Si, Minggu, 25 April 2021 lalu.

Menurut Kuat Heri, ketua pokmas dkuwondogiri, pada bulan puasa ini Gili Lori juga menyediakan aneka kuliner khas untuk berbuka puasa. Sambil bersantap, pengunjung bisa menikmati panorama hamparan sawah berlatar bukit hijau dengan temaram lampu – lampu tengah sawah, yang membuat suasana semakin damai dan berkah. 

“Menunya khas Banjarnegara, enak dan murah. Kombinasi yang pas, alam terbuka yang sehat segar, spot foto yang ciamik dan menu yang nikmat. Gili Lori, persembahkan kami buat warga Banjarnegara,” ujar Kuat Hery.

Adapun even “Dolanan Damen” bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian sebagai karya seni” yang bisa dipamerkan, sekaligus sebagai upaya untuk mengistirahatkan lahan pertanian agar terjaga kesuburanya dan juga sebagai penambah ekonomi para petani. Di sini pengunjung juga bisa memberikan donasi karya patung jerami. “Event juga dimeriahkan pameran Lukisan karya Ncek Wahyudistira,

Lomba Fotografi bersama Komunitas KPFB, Lomba mewarnai Layangan, dan Musik perdamaian dan kentongan setiap akhir pekan,” pungkas Kuat. (Muji P/Pt)

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + 20 =

Back to top button