
REMBANG, detakjateng – Bupati Rembang H Abdul Hafidz mengeluh berat soal distribusi vaksin untuk kabupaten Rembang.
Menurut dia, droping atau distribusi vaksin ke Rembang tidak tancar alias encrit-encrit. Sehingga capaian vaksin daerah ini rendah di banding daerah lain.
“Terus terang saya nggrundel soal distribusi vaksi dari Dinkes Propinsi. Pengiriman vaksin lencrat encrit, sehingga capaian vaksin di Rembang rendah. Setelah lapor ke Pak Gubenur droping vaksi baru lancar. Hingga saat ini warga Rembang yang sudah di vaksin baru mencapai sekitar 46 persen,” ujar Abdul Hafidz, Rabu (13/10/2021).
Ia menambahkan, akibat rendahnya capaian vaksin status Rembang masih di level III. Pada hal jika parameter penentuan level berdasarkan kasus covid-19, sebenarnya Rembang sudah level I.
“Ini sangat merugikan masyarakat Rembang. Kakena dengan status level III, maka aktifitas masyarakat masih sangat di batasi. Dampaknya luar biasa, salah satunya pemulihan ekonomi juga akan berjalan lambat,” tandasnya.
Sejumlah pekerja seni di Rembang juga sangat menyayangkan jika ukuran penentuan level adalah capaian vaksin. Karena hingga saat ini masih banyak warga yang takut untuk vaksin yang di picu berita-berita hoak atau akibat penyakit penyerta. Akibat level Rembang masih III, maka kami belum bisa beraktifitas.
“Kami berharap agar penentuan level tidak menggunakan capain vaksin, melain kasus covid,” ujar Suyanto, pemiluk grup pasar malam asal Desa Seren, Kecamatan Sulang. (Daryono)