
KEBUMEN, detakjateng – Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto secara resmi melaunching Gerakan Ambal “KINASIH” (Karya Indah Prestasi)di kawasan Pantai Mliwis, Kecamatan Ambal. Gerakan ini sebagai upaya mendukung Ambal sebagai wilayah kecamatan di Kebumen yang peduli terhadap persoalan, budaya, lingkungan dan juga pariwisata.
Kecamatan
Ambal selama ini dikenal dengan kulinernya, salah satunya adalah sate
ambal yang khas. Namun banyak potensi lain yang bisa dikembangkan untuk
bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Dengan Gerakan Ambal
KINASIH ini, bisa menjadi semangat bagi masyarakat di seluruh kecamatan
Ambal untuk bisa mengembangkan potensinya masing-masing. Ambal dari dulu
punya kekhasan tersendiri, selain satenya. Ambal juga punya garis
pantai yang indah, pertaniannya maju, banyak jambu kristal di sini,
potensinya patut untuk dikembangkan,” kata Arif dalam rilis Dinkominfo,
Rabu (20/10).
Bupati menginginkan,
setiap desa di Kebumen punya potensi wisata atau kearifan lokal yang
bisa dikembangkan. Karena ke depan, Kebumen akan diarahkan menjadi kota
wisata. Pemerintah daerah pun siap berkolaborasi dengan pemerintah desa
untuk pengembangan sebuah desa.
“Upaya pemberdayaan masyarakat dengan
segala potensi yang ada harus terus kita gali dan kita kembangkan.
Karena kita semua sedang bekerja keras untuk menghapus kemiskinan
ekstrim di Kebumen hinggal nol persen,” tutur Bupati.
“Sektor
wisata bisa menjadi media yang paling cepat untuk menggerakan ekonomi
rakyat. Jadi setiap desa mestinya harus pengembangan wisata desa
masing-masing. Jadikan itu sebagai BUMDES dengan memanfaatkan dana
desa,” jelas Bupati menambahkan.
Kabupaten Kebumen masih masuk dalam
level 3 PPKM, karena itulah Arif selalu berpesan agar warga masih terus
melaksanakan protikol kesehatan (prokes). Covid-19 belum hilang sehingga
warga maish harus menaati 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas).
Bupati juga mengingatkan pentingnya vaksin Covid-19 terutama jika obyek wisata akan dibuka setelah masa PPKM. Politisi muda ini menegaskan, segala kebijakan yang diambil, orentasinya harus bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat Kebumen. Bukan mewakili kepentingan pribadi atau golongan. Ia pun menyingung soal pertanggungjawaban seorang pemimpin terhadap sumpah jabatan.
“Menjadi pemimpin itu pertanggung jawabannya bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Karena itu kewenangan seorang pemimpin tidak boleh disalahgunakan hanya untuk kepentingan pribadi, atau golongan. Orentasinya untuk kesejahteraan masyarakat,” tandas Arif. (Nurul Retno M)