
PURWOREJO, detakjateng-Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah menunjukkan penurunan kasus sejak diterapkannya PPKM oleh Presiden Jokowi. Mengutip laman corona.purworejokab.go.id, data pertanggal 10 November 2021, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit ada empat orang, isolasi mandiri (isoman) 12 orang.
Kabupaten Purworejo pun telah masuk ke level 2 PPKM karena serapan vaksinasi yang telah mencapai 52%. Hal itu disampaikan oleh Ketua II Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purworejo, AKBP Fahrurozi saat bertemu awak media awal November lalu.Namun penurunan angka ini tidak boleh menjadikan euforia dan lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Apalagi ada varian baru Covid-19 yang disebut AY.4.2.
Dikutip dari laman CNN Indonesia (8/11), Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa varian baru virus corona itu lebih ganas 15% ketimbang varian delta sebelumnya.
Varian AY.4.2 merupakan turunan virus corona varian Delta B1.167.2 yang bermutasi. Covid-19 varian AY.4.2 sudah terdeteksi ada di Malaysia pada 2 Oktober lalu.”Varian AY ini 15% lebih ganas dari pada Delta varian sekarang,” kata Luhut dalam konferensi persnya, Senin (8/11).
Varian ini telah memicu peningkatan kasus Covid-19 di Inggris. Meskipun Kementrian Kesehatan menyatakan belum ada kasus varian AY.42 terdeteksi di Indonesia, namun pemerintah harus lebih berhati-hati untuk membendung masuknya varian tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purworejo, dr Tolkha Amaruddin menjelaskan bahwa, jika ada pasien yang terjangkit virus AY.42 pengobatannya sama.
“Treatmen bagi pasien yang terpapar Covid-19 jenis AY.42 dengan virus yang original sebenarnya sama. Paling ampuh tetap protokol kesehatan (prokes) 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas),” kata dr Tolkha. (Nurul Retno M)