
PURWOREJO, detakjateng-Gubermur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Setelah beberapa waktu lalu bertemu dengan warga yang pro quarry, kali ini Ganjar menemui warga yang menolak.
Sejak pagi sudah terlihat warga kontra quarry bersiap menyambut Ganjar. Mereka memasang berbagai spanduk berisi penolakan dan permintaan mencabut IPL atau penlok Wadas sebagai quarry.
Beberapa warga pun diminta memberikan kesaksian mereka pada peristiwa Hari Selasa (8/2) lalu. “Sejarah dari para leluhur kami, dulu pernah dua kali Belanda mau menambang di sini. Tapi para leluhur kami tidak mengijinkan. Di sini ada Hutan Sedudo dan pohon randu alas yang mengandung mitos dan sangat kami hormati mitos tersebut,” kata Fahrur, salah satu warga yang berdialog mengungkapkan alasan penolakannya.
Alasan lain adalah, mereka mempertahankan program pemerintah yang meminta mereka menanam pohon karet. “Dulu sekitar 6-7 tahun lalu pemerintah menganjurkan kami menanam pohon karet. Program yang kami anggap luar biasa, baru satu tahun ini kami bisa memanen, kok sudah harus digusur,” lanjut Fahrur.
Kesaksian para warga itu pun didengarkan oleh Ganjar, ia menawarkan jika memang menginginkan dialog secara teknis, ia akan mendatangkan ahli. “Untuk tehnisnya, biar dijelaskan oleh para ahli. Jika menginginkan dialog secara nasional, terbuka, mangga (silakan). Yang penting ada rembugan dulu, perkara setuju atau menolak itu urusan nanti,” kata politisi PDIP itu.
Ia pun melontarkan ide untuk tidur dan menginap di Desa Wadas. “Kula tak turu mriki, ben ngerasakke ngumbe banyune Wadas, ambegan ngirup udara Wadas. Angsal mboten? (Saya tidur di sini, supaya bisa meminum air Desa Wadas, bisa bernafas menghirup udara Desa Wadas. Boleh tidak?),” tanya Ganjar pada warga. Sontak warga pun menjawab boleh.
Usai dialog, kepada wartawan Ganjar menerangkan bahwa, ada tiga hal yang dilakukan oleh pihaknya. “Pertama evaluasi teknis, kedua mencari metode pendekatan dan ketiga melihat apa yang menjadi polemik. Yang ketiga inilah sebagai catatan membuka dialog yang selama ini kurang. Kawan-kawan Gempa Dewa di sini juga menerima dengan baik. Tadi saya tanya boleh menginap di sini dan di warga lain yang pro quarry, mereka menjawab boleh,” kata gubernur yang digadang akan menjadi Capres 2024 itu.
Usai berdialog, Ganjar keluar masjid diiringi nyanyian cabut IPL sekarang juga oleh warga. Mereka pun mengajak GP untuk makan siang sebelum meninggalkan Wadas untuk nyekar ke makam orang tuanya di Kutoarjo. (NING)