Ekonomi

Motor Listrik Buatan Kudus Di Banderol Rp 28 Juta

KUDUS, detakjateng – Saat ini berbagai perusahaan electronik di Indonesia terus berlomba berkreasi menciptakan motor listrik.

Salah satunya adalah perusahaan elektronik Polytron di Kudus, yang kini mencoba menggebrak pasar motor konvensional. Yakni memproduksi motor listrik yang di beri nama motor Evo Electrik.

Keunggulan yang ditawarkan oleh motor ini apalagi kalau bukan ramah lingkungan. Selain itu, pihak pembuat juga mencatutkan ramah di kantong untuk urusan konsumsi energi listriknya.

“Kalau dibandingkan dengan kebutuhan bensin per kilometernya dengan kebutuhan mengisi daya untuk per seratus kilometernya, kami jamin motor listrik ini lebih hemat,” kata Iwan Ariyanto, Showroom Officer Evo Electric Kudus, kepada media.

Kecepatan yang ditawarkan bisa dibilang cukup mumpuni sebagai motor kota-kota. Iwan menjelaskan top speed evo Bisa menembus kecepatan 60 km/jam dengan pengaturan tiga speed limit.

Pada limit pertama, motor bisa menembus kecepatan 30 km/jam, kemudian limit kedua bisa mencapai 45 km/jam, dan limit ketiga bisa mencapai kecepatan 60 km/jam.“Kalau berjalan di mode Eco terus atau kecepatan 30 km/jam, itu bisa tembus sampai 100 kilometer jaraknya dengan baterai penuh. Kalau ada di speed dua atau tiga ya menurun ya karena konsumsi baterainya memang butuh banyak, paling sekitar 70 kilo,” ungkapnya.

Sementara untuk mode baterainya,  dari nol hingga seratus persen membutuhkan waktu pengecasan hingga 4,5 jam. Ketika sudah penuh, pada pengisian jam keenam langsung berhenti dengan sendirinya.

“Jadi aman, misalkan ketiduran atau kelupaan sedang ngecas jadi aman,” paparnya.

Evo listrik sendiri, kini sudah bisa dibeli di diler resminya di bekas Rumah Mode Kudus di Jalan A Yani Kudus dengan banderol harga sebesar Rp 28 juta.

Dari harga tersebut, didapatkan satu unit motor, satu set baterai dan cas serta souvenir menarik.

“Sebenarnya motor ini bisa dimasuki dua baterai, namun untuk penjualannya hanya diberi satu baterai, bila ingin membeli dua baterai ada biaya tambahan,” pungkas Iwan. (Daryono)

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen + thirteen =

Back to top button