
PURWOREJO, detakjateng-Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purworejo pada Selasa sore (31/05/2022) mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Sebanyak 17 desa di 7 kecamatan wilayah Kabupaten Purworejo kembali terendam air.
Bupati Purworejo, RH Agus Bastian bersama Sekretaris Daerah Said Romadhon, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bambang Soesilo, epala DinPUPR Ir Suranti, Kepala Dinsosdaldukkb Junaidi, Kepala Pelaksana BPBD Budi Wibowo an Perangkat Daerah terkait lainnya sejak oagi berkeliling meninjau lokasi banjir. Rombongan juga membawa bantuan logistik untuk warga terdampak bencana baik yang mengungsi maupun tidak.
Bupati Agus Bastian dan rombongan mengunjungi beberapa titik banjir antara lain di Perumahan Palapan Desa Seren, Kecamatan Gebang dan Desa Krandegan, Kecamatan Bayan. Kedua tempat tersebut merupakan titik parah, ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Saat berada di Perumahan Palapan, Agus Bastian disambut warga yang sedang membersihkan rumahnya dari air dan lumpur. “Banjir di Perumahan Palapan akibat adanya parapat (pagar pembatas antara perumahan dan sungai) yang jebol. Biasanya di perumahan ini tidak banjir, tapi karena meluapnya air Sungai Dulang membuat parapat itu jebol,” jelas Agus Bastian, Rabu (1/6/2022).
Ia pun lantas memerintahkan Kepala Dinas PUPR, Ir Suranto untuk segera memasang bronjong di pembatas sungai agar kuat.
Usai berkunjung ke Perumahan Palapan, Bupati Agus Bastian dan rombongan kemudian menuju Desa Krandegan, Kecamatan Bayan yang berjarak beberapa kilo meter. Tahun ini, sudah dua kali desa rawan banjir ini terendam air.
Pemerintah desa setempat, dibantu para relawan telah melakukan evakuasi kepada warga yang rumahnya terendam banjir. Air mulai menerjang masuk desa pada Rabu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
BPBD juga telah mendirikan posko dan dapur umum untuk membantu ketersediaan makanan bagi warga terdampak banjir. Menggunakan perahu karet, para relawan dari PMI, Muhammadiyah dan BPBD mengantarkan nasi bungkus ke rumah-rumah warga yang tidak mengungsi dan ke titik pengungsian.
Ada beberapa lokasi pengungsian ajtara lain di masjid RW 1, masjid RW 2, masjid RW 6 dan rumah-rumah warga yang tidak kemasukkan air. “Banjir di sini (Krandegan) dipengaruhi letak geografis juga ya, karena ada pertemuan antara Kali (sungai) Jali dan Kali Dulang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bastian menyerahkan bantuan logistik untuk warga yang diterima oleh Kades Krandegan, Dwinanto. (ADS)