
PURWOREJO,detakjateng – Warga Desa Cengkawakrejo, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah, bergotong royong membuat taman toga cantik dipekarangan milik salah satu warga dimasing- masing RT yang ada di desa setempat.
Pembuatan taman dilakukan warga yaitu sebagai ketersedian sumber tanaman tanaman obat keluarga (Toga), sekaligus mempercantik lingkungan dalam menghadapi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022.

Berbekal bibit tanaman obat, polybag, pupuk hasil pemberian dari Pemerintah Desa Cengkawak, warga secara antusias membuat taman toga dan mempercantik taman dengan berbagai ornamen yang menarik. Pembuatan taman itu juga akan dilombakan untuk mengisi kegiatan peringatan HUT RI ke-77.
“Awalnya program taman toga itu untuk menampung aspirasi masyarakat agar dapat berkumpul di masing- masing RT yang utamanya dari hasil taman toga ini kami harapkan bisa bermanfaat bagi warga setempat, kemudian dari hasil taman toga ini kan bisa dijual dan hasilnya untuk berkelanjutan. Nah di tahun 2022 ini karena di Pemdes ada program ketahanan pangan yaitu 10 persen dari Dana Desa kemudian kami melakukan terobosan baru membuat dengan membuat taman toga,” kata Kepala Desa Cengkawakrejo, Imlais Wiski Bagasworo, Minggu (17/07/ 2022).

Disebutkan, taman toga itu dibuat dan ada di 19 RT yang ada di Desa Cengkawakrejo. Dari anggaran 10 persen Dana Desa itu, masing masing RT diberikan bantuan dalam bentuk 9 macam tanaman obat keluarga, pupuk, poliback dan lainya.
“Sebetulnya taman toga ini tidak dilombakan pada awalnya, karena hanya untuk kebutuhan di masing- masing RT, namun dengan berjalanya waktu kemudian kita mendekati HUT RI maka kita coba untuk kita lombakan, yaitu dimasing – masing RT untuk membuat taman yang seindah mungkin, secantik mungkin yang nantinya bagi RT yang membuat taman paling bagus akan dapat tropy dan hadiah dari Pemdes Cengkawakrejo,” jelasnya.

Penilaian lomba itu, lanjutnya, masih akan dilakukan pada tanggal 6-7 Agustus 2022 memdatang. Jurinyapun rencana akan di datangkan dari tenaga ahli, juri ahli dari luar desa Cengkawakrejo.
“Jadi ini dibikin setransparan mungkin karena juri tidak dari Pemdes maupun tokoh masyarakat setempat,” ujarnya.
Tanggapan masyarakat dari masing- masing RT sangat antusias, terbukti dengan taman- taman yang dibuat telah dihias dengan sedemikian rupa dengan rapi dengan indah.
“Kemudian disitu terjalin hubungan antar masyarakat yang harmonis,” tuturnya.

Dirinya berharap, dengan tanaman toga ini, bisa dapat berkelanjutan, meskipun Pemdes nantinya akan membuat program baru lagi, dan khusus tanaman toga diharapkan dapat berkelanjutan tidak hanya berhenti saat momen agustusan semata.
“Jadi saya harapkan tetap berkelanjutan agar kebutuhan toga dilingkungan masing- masing RT terpenuhi tanpa harus membeli dari luar,” harapnya.
Disampaikan, pembuatan taman toga cantik itu merupakan program pertama yang dilaksanakan di Desa Cengkawakrejo.
“Alhamdulillah taman toga ini yang pertama, dan mungkin satu- satunya tanaman toga yang di ada di Desa Cengkawakrejo bahkan ditingkat Kecamatan Banyuurip,” tandasnya. (Maheera Shirly Alnaira)