
BANYUMAS—Dari sekian perajin di sentra batik Sokaraja, Banyumas, rumah batik R adalah yang paling terkenal.
Salah seorang pelanggan yang pernah menjadi model Nurul Atika Rahman (34) mengaku senang memakai produk batik R Sokaraja, termasuk motif kontemporer.
“Produk batik R Sokaraja sangat saya sukai. Alasannya, warna tidak mudah pudar. Bahkan saya punya batik tulis sudah 10 tahun, dengan perlakuan perawatan yang benar, warnanya masih tajam. Selain itu, Pak Heru sering melakukan inovasi, diantaranya membikin batik motif kontemporer, namun tetap tidak melupakan pakem batik,” ujar duta wisata Banyumas tahun 2007 ini.

Bagi Nurul, mengenakan batik tidak hanya sekedar saat kondangan atau acara resmi, namun juga sebagai pakaian sehari-hari. “Saya sering memadukan batik dengan celana jeans, ternyata nyaman juga dipakai dan dilihat,” ujar Nurul.
Begitupun menurut Shandrina Ghaisani (20), mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed angkatan 2020, terkesan dengan perjuangan Heru Santosa dalam melestarikan Batik R Sokaraja.
“Saya jadi banyak belajar hal baru dan terkesan tentang sejarah perkembangan dan perjuangan batik R Sokaraja. Sungguh, ini perjuangan yang luar biasa,” ujarnya.
Di balik upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya, lanjut Shandrina, di dalamnya ada proses membatik yang tidak sederhana tetapi sangat unik, menarik dan penuh karya seni yang inovatif. (*)