
PURWOREJO,detakjateng-SMPN 24 Purworejo merupakan sekolah yang terletak di kaki perbukitan Menoreh, Desa Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo. Pada sabtu (17/12/2022), sekolah tersebut menggelar Bazar Kewirausahaan untuk mengimplementasikan Projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) terkait dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Dalam Bazar Kewirausahaan ini, masing-masing kelas membuka stand yang menjual hasta karya, makanan, tanaman hias, serta hasil karya siswa seperti lukisan, gambar, anyaman, pupuk kompos, aneka makanan tradisional, juga ada stand furniture dari karyawan sekolah yang menjual meubeler, serta masih banyak lagi.
Kepala SMPN 24 Purworejo, Warno Dwi Antoro, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa Bazar tersebut sebagai implementasi P5 Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan, serta untuk mengisi jeda pasca Penilaian Akhir Semester. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pengambilan raport oleh orang tua/wali siswa.
“Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini, biar anak-anak punya kemandirian, gotong royong, serta kreativitas dalam menjual produk yang ada di kelasnya sebagai hasil karya siswa berkaitan dengan implementasi P5 Kurikulum Merdeka, serta pelaksanaannya bersamaan dengan pangambilan raport,” jelasnya.
Lanjutnya, peserta dalam Bazar Kewirausahaan ini semua kelas, meski Kurikulum Merdeka diamanatkan khusus untuk kelas 7. Namun kelas 8 dan 9 ikut terlibat didalamnya, karena punya grup orangtua / parenting yang mendukung bagi kelas 8 dan 9 juga.
“Kegiatan diikuti semua kelas, utamanya oleh peserta didik kelas 7. Disisi lain peserta didik kelas 8 dan 9 juga ikut berpartisipasi didalamnya karena mendapat dukungan dari orang tua/wali,” lanjutnya.
Khusus kelas 7, hasil karya yang dipasarkan merupakan produk dari Pelaksanaan P5 bertema Kearifan Lokal berupa makanan khas tradisional dan pupuk organik (kompos).
“Khusus kelas 7 memasarkan produk dari Pelaksanaan P5 bertema Kearifan Lokal berupa makanan khas tradisional dan pupuk organik (kompos),” imbuhnya.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa dalam P5 itu bukan menjadi titik akhir hasilnya, tetapi proses berdiskusi, pemaparan hasil, membuat laporan, serta pelaksanaan musyawarah itulah yang diharapkan. Jadi tidak hanya hasil yang dinilai, namun juga proses pelaksanaannya sejak awal.
“Bazar Kewirausahaan P5 bukan sebagai titik akhir dalam penilaian, namun penilaian dimulai sejak awal ketika proses berdiskusi, pemaparan hasil, membuat laporan, hingga pelaksanaan musyawarah terkait pemasaran produk yang dihasilkan. Jadi tidak serta merta hanya hasil yang dinilai, tapi prosesnya,” ungkapnya.
Disisi lain, bazar juga menjual hasil karya orang tua maupun produk UMKM. Sebagai sasaran bazar ini adalah orang tua/wali siswa yang hari ini datang mengambil raport.7
“Selain karya siswa, bazar juga menjual atau memasarkan karya orang tua maupun UMKM. Sebagai sasaran dari bazar ini, orang tua/wali murid yang hari ini datang mengambil raport,” terang Warno.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut disertai momen yang penting untuk menggugah kepedulian siswa pada sesama, yakni dengan penggalangan donasi bagi korban gempa di Cianjur.
“Ada momen yang penting guna menggugah kepedulian siswa pada sesama, yakni dengan penggalangan donasi bagi korban gempa di Cianjur,” lanjutnya.
Donasi ini ditujukan bagi seluruh siswa, guru, orang tua, juga komite dengan memberikan sumbangan sukarela.
“Donasi ditujukan bagi seluruh siswa, guru, orang tua, juga komite dengan memberikan sumbangan sukarela di kotak yang sudah disediakan di ruang guru, area bazar, serta di tiap ruang kelas,” imbuhnya.
Selain itu, pihak sekolah juga mengundang dua tukang cukur untuk menertibkan anak-anak yang rambutnya belum sesuai aturan sekolah. Jadi siswa bisa cukur di sekolah dengan bayar seikhlasnya, yang nanti hasilnya digabungkan dengan uang donasi bagi korban gempa Cianjur. Total donasi yang didapat oleh pihak SMPN 24 Purworejo sebesar Rp. 4.654.500,00 dan langsung dibantukan ke korban gempa Cianjur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
“Kami mengundang dua tukang cukur untuk menertibkan anak-anak yang rambutnya belum sesuai aturan. Mereka bisa cukur dengan bayar seikhlasnya. Hasilnya digabungkan dengan donasi untuk sumbangan korban gempa Cianjur. Alhamdulillah, dari seluruh warga sekolah terkumpul Rp. 4.654.500,00 dan akan langsung dibantukan ke korban gempa Cianjur lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo,” tuturnya.
Disela-sela kegiatan tersebut ditampilkan pentas drumband sekolah, dengan harapan agar siswa SD yang menyaksikan menjadi tertarik, sehingga nantinya punya niat serta kemantapan untuk mendaftar di SMPN 24 Purworejo. Mengingat Tim Drumband SMPN 24 Purworejo kemarin mendapat juara 3 tingkat kabupaten tahun 2022 sehingga punya daya tarik tersendiri bagi penonton.
“Juga ada kegiatan pentas Drumband sekolah dalam rangka untuk promosi, agar siswa SD menjadi tertarik, dan nantinya punya niat serta kemantapan untuk mendaftarkan diri di SMPN 24 Purworejo. Drumband kami juara 3 tingkat Kabupaten pada tahun ini,” imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan Bazar Kewirausahaan anak-anak punya pengalaman riil, punya soft skill kewirausahaan sehingga nanti ketika lulus atau anak-anak melanjutkan ataupun tidak, mereka bisa berwirausaha dengan cara membuat sendiri, atau menjadi distributor.
“Paling tidak mereka punya pengalaman, ketrampilan berjualan, berdagang dan bertransaksi,” pungkasnya. (*)
Ket photo;
Susana Bazar Kewirausahaan P5 di SMPN 24 Purworejo, Sabtu (17/12/2022)
Ada penggalangan donasi bagi korban gempa Cianjur dalam Bazar Kewirausahaan P5 di SMPN 24 Purworejo.