Pendidikan Dan Budaya

Bupati Banyumas Memutuskan Tidak Ada Juara 3, Dalam Lomba Bercerita Bahasa Banyumas

BANYUMAS , detakjateng.co.id – Bupati Banyumas , Jawa Tengah, Achmad Husein mengambil keputusan secara bijaksana dengan memutuskan tidak ada juara tiga dalam lomba Bercerita Bahasa Banyumas tingkat SD dan SMP yang diselenggarakan di Gedung Soetejo, Sabtu (18/02/2023).

Keputusan ini diambil bupati setelah mendapat laporan adanya kegaduhan seputar keputusan juri dan panitia lomba yang dinilai tidak konsisten. ” Wah saya yang salah. Maka diputuskan tidak ada juara 3. Dan juara 2 jumlahnya menjadi dua,” ujar bupati melalui pesan watshapnya yang dikirim ke wartawan.

Keputusan bupati ini oleh kalangan pendidik sebagai perwujudan seorang bapak yang bijak saat memberikan solusi untuk kebaikan rakyatnya. ” Membaca keputusan itu memang sangat bijak dan solutif. Bukti pemimpin yang mengayomi masyarakat,” ujar Tugiyono, S.Pd, M.Pd, Korwilcam Dindik Gumelar saat menanggapi keputusan tersebut, Senin (20/02/2023).

Diperoleh keterangan,kegiatan ini diprakarsai Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPKBP3A) Kabupaten Banyumas. 

Permasalah yang ramai di pesan group group whatshap ini dipicu oleh dua pengumuman berbeda. Pada pengumuman pertama juara 2 Lomba Bercerita diberikan kepada peserta SDN 1 Samudra Kulon, Gumelar. Sementara juara 1 dan 3 diberikan kepada SDN 1 Kranji Purwokerto.

Pemberian hadiah pun diberikan, namun karena SDN 1 Samudra Kulon sudah pulang, penyerahan diwakilkan oleh panitia.

” Namun tiba-tiba muncul pengumuman, juara 2 digeser menjadi juara 3. Kami jadi terkejut dan mencoba mencari penyebabnya,” ujar Tugiyono.

Wartawan yang menghubungi ketua juri, Slamet Waluyo, mendapatkan informasi bahwa pergeseran juara untuk SDN 1 Samudra Kulon ini karena peserta kelebihan durasi. ” Kalau gak salah lebih 50 detik ,” ujar Slamet. 

Menanggapi hal tersebut bupati yang saat itu secara spontanitas tampil menemani peserta dari SDN 1 Samudra Kulon mengakui jika dirinyalah yang salah. Karena keikutsertaannya tampil membuat durasi jadi melewati batas waktu.  ” Ya saya yang salah. Maka diputuskan tidak ada juara tiga. Adanya juara satu dan juara dua bersama,” tambah bupati.


Kepala DPPKBP3A, Kristanto saat dihubungi mengatakan akan segera mengumpulkan panitia pada Selasa (20/02/2023). ” Panitia akan kami kumpulkan dan pada prinsipnya kami akan minta petunjuk dan arahan bupati,” ujar Kristanto. 

Sementara Camat Gumelar, Diah Rapitasari menyambut baik keputusan bupati tersebut. Menurut Diah, tampilnya pak bupati yang ikut main justru menambah meriah dan ternyata si peserta bisa merespon dengan baik.

” Setiap pemimpin selalu berusaha memberikan solusi terbaik bagi rakyatnya. Kami sangat mengerti dan memahami kebijakan terbaik pak bupati. Saya yakin semua bisa menerimanya,” ujar Diah yang saat itu ikut menonton lomba tersebut.(nan/red).

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two + nineteen =

Back to top button