
PURWOREJO, detakjateng-.co.id – Oknum petugas keaamanan di Rumah Sakit Panti Waluyo, Purworejo disebut berlaku kasar kepada salah seorang pengunjung rumah sakit. Perlakuan kasar itu dialami langsung oleh Kepala Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, yakni Fatah Kusumo Handogo.
Kepada awak media, Fatah menyebut bila perlakuan kasar itu ia alami pada Minggu (05/02) malam kemarin. Ketika itu, dirinya diminta datang oleh salah seorang warganya yang tengah dirawat di RS Panti Waluyo.
Ketika itu, dirinya datang sekitar pukul 20.00 WIB. Meski telah melebihi batas jam besuk, Fatah tetap datang mengingat hal itu adalah permintaan warganya yang tengah sakit.
“Saya diminta datang pada Minggu pagi. Kebetulan Minggu pagi saya ada acara, kemudian saya berjanji datang pada malam hari. Saya tidak ingin warga saya kecewa,” kata Fatah kepada wartawan pada Senin (06/02/2023) siang.
Namun ketika tiba di pintu masuk RS Panti Waluyo, Fatah justru terlibat adu mulut dengan seorang petugas keamanan berinisial ZS. Petugas keamanan itu, menurut Fatah melarangnya masuk dengan alasan kunjungannya melebih jam besuk yang ditetapkan pihak rumah sakit.
Adu mulut antara Fatah dengan petugas keamanan itu makin memanas ketika petugas keamanan disebut memelototkan matanya sambil melontarkan kalimat tantangan. Hal itulah yang dinilai Fatah sebagai perlakuan kasar yang semestinya tidak diperlihatkan sebagai petugas keamanan fasilitas layanan kesehatan.
“Saya paham kalau saat itu melebihi jam besuk. Tapi kok tidak ada pengertian. Bahkan sampai keluar kata-kata kasar dan tantangan yang intinya kalau tidak terima bisa mencarinya [oknum petugas keamanan] di kos wilayah Plaosan. Apalagi warga sampai meminta kadesnya datang itu pasti ada hal penting yang ingin disampaikan,” kata Fatah.
Meski akhirnya Fatah diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan lainnya yang disebut lebih bijak dan mengerti keadaan, namun Fatah tetap menyayangkan perilaku ZS. Ia berharap pihak manajemen rumah sakit melakukan evaluasi kinerja kepada ZS.
“Kemarin itu baru reda setelah ada petugas keamanan lain yang melerai dan memperbolehkan saya masuk. Saya menganggap dia lebih bijak,” tandas Fatah.
Dikonfirmasi terpisah, Humas RS Panti Waluyo, Rusmania mengaku baru mendengarkan kabar adu mulut antara salah satu petugas keamanan RS Panti Waluyo dengan salah seorang pengunjung melalui wartawan. Ia mengaku akan segera menindaklanjuti hal tersebut dengan jajaran direksi dan menejemen rumah sakit.
“Akan segera saya koordinasikan dengan jajaran. Sebenarnya di rumah sakit ini sudah banyak kotak saran dan masukan. Tapi saya baru dengar kabar ini dari teman-teman wartawan,” kata Rusmania.
Rusmania menyebut pihak manajemen rumah sakit telah mengatur jam besuk sebanyak dua kali dalam sehari. Aturan itu efektif berlaku pada 1 Februari 2023 kemarin.
“Kami membuat aturan jam bezuk pasti ada sesuatu yang kita pikirkan. Bezuk sehari dua kali dengan jam-jam tertentu. Namun mungkin ada miss cara penyampaiannya,” ujar Rusmania.
Terkait perilaku oknum petugas keamanan yang diduga berperilaku kasar kepada pengunjung, Rusmania menyebut pihak manajemen bakal memanggilnya. ZS bakal dievaluasi dan bakal diberi teguran apabila memang terbukti bersalah dalam konflik itu.
“Kami akan evaluasi dan akan kami beri teguran. Tapi kami juga berharap apabila seandainya Pak Atah [sapaan akrab Fatah] bersedia hadir dan memberikan keterangannya kepada kami. Prinsipnya kami ingin selalu meningkatkan kualitas layanan,“ katanya.
Saat sejumlah wartawan berniat mengkonfirmasi peristiwa adu mulut kepada ZS, Rusmania meminta wartawan untuk datang kembali pada Selasa (07/02) esok. Menurutnya, penanggung jawab petugas keamanan bakal memberikan konfirmasi dan klarifikasi langsung atas peristiwa itu.(Jati Asmoro)