BANYUMAS–Pakar pemberdayaan dari Universitas Jenderal Soedirman Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si menegaskan, kunci sukses pengembangan desa wisata adalah partisipasi dan kolaborasi pelaku wisata bersama masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata kata kuncinya partisipatif dengan melibatkan semua pihak dan menggali segala potensi desa secara dialogis dan terbuka, lalu bekerja sama/kolaborasi atau collective action,” tegas Adhi Iman Sulaiman pada Workshop Penguatan Kelembagaan Desa Wisata – Kegiatan Manajemen Kelembagaan Bumdes, Pokdarwis dan UKM di Pendopo Giri Wisesa Desa Banjarpanepen, Minggu (12/3/2023). Workshop difasilitasi oleh Tim Riset Dasar Unsoed (RDU) , dengan jumlah peserta 30 orang. Terdiri terdiri pelaku wisata dari Desa Cikakak dan Banjarpanenen.
Para pelaku wisata ini yakni kepala desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan Petugas Penyuluh Lapangan serta mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsoed. Sedangkan bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan ini, Tim dari Unsoed terdiri Drs Chusmeru M.Si, Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, M.Si, Dr. Nur Choirul Afif, S.E., M.Si, Dr Agus Ganjar Runtiko S.Sos, M.Si dan pemerhati pariwisata sekaligus jurnalis pendidikan dan pembangunan Drs. Prasetiyo, M.I.Kom.
Adhi Iman Sulaiman yang sering melakukan penelitian tentang pemberdayaan di desa wisatan merasa yakin, jika partisipasi dan kolaborasi yang baik itu dikedepankan, dan didukung kekompakkan yang kuat, dan ketegasan kepala desa, maka desa wisata itu akan berkembang cepat. Imbasnya, multiplier effect untuk kesejahteraan warga desa.
Untuk itu, adanya wokshop seperti ini dengan mengundang Pokdarwis, BUMDes dan UKM dari Desa Wisata Cikakak untuk studi banding ke Desa Banjarpanepen, diilai Adhi Iman Sulaiman merupakan langkah yang sangat bagus. (*)
