Pendidikan Dan Budaya

Kadindikbud Purbalingga Tri Gunawan Setyadi SH MH : Ikut Diklat jangan Hanya Cari Sertifikat

PURBALINGGA–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi SH MH mengapresiasi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penulisan Buku dan Jurnal Ilmiah yang diselenggarakan atas kerja sama Dindikbud Purbalingga dengan Tabloid Pendidikan EDUKATOR. Diharapkan, kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi guru di bidang penulisan buku dan jurnal ilmiah, yang selama ini masih sedikit guru yang menulis buku dan jurnal ilmiah, khususnya di Purbalingga.

“Ini kegiatan bagus, dan saya mengapresiasi kegiatan ini untuk rutin diselenggarakan. Saya berpesan kepada peserta Diklat, mengikuti Diklat seperti ini jangan hanya mencari sertifikat. Untuk itu, tekunlah dan serius mengikuti kegiatan ini sampai selesai, dan sampai menghasilkan karya yang difasilitasi penerbit buku dan Tabloid Pendidikan EDUKATOR,” ujar Tri Gunawan Setyadi SH MH ketika memberikan sambutan pada Diklat Penulisan Buku dan Jurnal Ilmiah, di Aula SMP Negeri 3 Purbalingga, Kamis (25/5/2023).

Ketua panitia Diklat Penulisan Buku dan Jurnal Ilmiah, Drs. Prasetiyo, M.I.Kom

Diklat diikuti 160 guru dari berbagai jenjang di Purbalingga, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Pelaksanaan Diklat selama empat hari, hingga hari Minggu (28/5/2023).

Bertindak sebagai nara sumber Kepala Dindikbud Purbalingga Tri Gunawan Setyadi SH MH, Dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed dan penulis jurnal ilmiah Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si, pemimpin tabloid Pendidikan EDUKATOR Drs . Prasetiyo, M.I.Kom, penulis dan editor buku bersertifikat yakni Febri Prasetyo Adhi, S.Pd.I, Pariyem, S.Pd SD M.Pd dan Nokman Riyanto, S.Pd.Si M.Pd.

Tri Gunawan berharap, setelah mengikuti Diklat ini, geliat menulis buku dan jurnal ilmiah di kalangan guru di Purbalingga akan semakin semarak. “Di Purbalingga itu ada 224 desa dan 15 kelurahan. Saat ini belum ada buku berbahasa Jawa Banyumasan, yang menulis tentang legenda setiap desa/kelurahan itu. Jika ini dibukukan, yakni untuk mengangkat kearifan lokal dan digunakan sebagai bacaan anak-anak di sekolah, itu sangat menarik,” ujar Tri Gunawan.

Tri Gunawan berjanji siap memfasilitasi guru maupun komunitas guru untuk menghasilkan buku bacaan berbasis kearifan lokal yang mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang baik. “Kami memiliki 631 PAUD, 471 SD dan 77 SMP. Jika setiap sekolah itu membeli buku karya guru kita sendiri untuk koleksi perpustakaan sebanyak 2 eksemplar saja dengan harga terjangkau antara Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu/eksemplar, kami siap memfasilitasi dan mendukung. Itu boleh dianggarkan lewat dana BOS. Dan jika madrasah-madrasah di lingkumgan Kemenag juga mendukung hal ini, itu lebih bagus,” ujar Tri Gunawan.

Tri Gunawan juga berpesan, setelah mengikuti Diklat ini para guru tidak hanya berhenti dengan mendapatkan sertifikat. Namun bisa berlanjut, dengan menjalin komunikasi dan konsultasi dengan nara sumber hingga bisa menghasilkan karya berupa buku maupun jurnal ilmiah. “Kami berharap kepada panitia, untuk bisa memfasilitasi para peserta setelah karyanya jadi, yakni diterbitkan menjadi buku maupun dimuat di jurnal bereputasi,” harap Tri Gunawan.

Menanggapi harapan Kadindikbud Purbalingga itu, Ketua Panitia Diklat Penulisan Buku dan Jurnal Ilmiah Drs Prasetiyo, M.I.Kom siap menyukseskannya. “Kami panitia dan nara sumber siap melayani komunikasi dan konsultasi kapanpun dari para peserta, ” ujarnya. (*)

Lainnya

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − 19 =

Back to top button